Jumat, 16 September 2011

Lagi Soal Jalan

Warga Boluk Kembali Blokir Jalan  
 
Diwarnai Pembakaran Ban BOSAR MALIGAS-Aksi demo warga Nagori Boluk guna menuntut perbaikan jalan rusak di Kecamatan Bosar Maligas kembali digelar. Aksi kali ini ribuan massa menutup total jalan utama perlintasan dari Simpang Mayang menuju PTPN IV Mayang dan Bukit Lima di Huta I Simpang Pasar Baru Kecamatan Bandar, Jumat (16/9) pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB. Dalam aksi ke tiga setelah dua hari sebelumnya massa menggelar aksi serupa selain jumlah massa yang berunjuk rasa lebih banyak mencapai ribuan orang. Massa juga menutup penuh semua jalan dengan cara membakar ban mobil bekas serta dengan sengaja menumbangkan pohon kelapa sawit hingga memalang seluruh ruas jalan yang ada. Jika Selasa lalu massa hanya memblokir jalan selama 3 jam, akan tetapi waktu pemblokiran jalan yang dilakukan warga kali ini 8 jam. Soal lamanya waktu pemblokiran jalan diakui pengguna jalan A Saragih (68) warga Huta Panggalangan Nagori Boluk Kecamatan Bosar maligas dan F Pasaribu (37) pedagang sawit kecil warga Nagori Perlanaan yang mengaku akibat aksi itu sangat mengganggu kenyamanan mereka. Akan tetapi mereka mengaku memakluminya, manakala tuntutan warga sendiri merupakan hal yang wajar, mengingat sudah sangat buruknya kondisi jalan sepanjang 14 km tersebut. Untuk itu mereka berharap agar Pemkab Simalungun bisa mengambil kebijakan terkait perbaikan jalan rusak di daerah mereka. Di tempat yang sama dengan jarak tidak begitu jauh dari antrean warga yang sempat terhambat akibat penutupan akses jalan, ribuan warga pengunjuk rasa masih saja terus melakukan orasi mereka. Sebagaimana yang disampaikan salah seorang orator aksi Maskur Nasution, aksi menutut perbaikan jalan ini akan terus mereka lakukan sampai tuntutan mereka dikabulkan. Senada dengan Maskur dalam orasinya Sparuddin Purba menambahkan, kehadiran eksekutif kabupaten merupakan hal yang wajib dipenuhi. “Kalau Bupati Simalungun Pak JR Saragih enggan turun langsung kemari, beliau bisa kok menurunkan Sekdakab, Asisten I atau atau pejabat eksekutif lain, asal bukan Djadiaman Purba. Kami juga memohon maaaf kepada seluruh masyarakat dan polisi atas ketidak nyamanannya dikarenakan akasi yang kami lakukan,” katanya. Demikian aksi orasi demi orasi terus diteriakkan para kooordinator pendemo, hingga akhirnya membuat antrean kenderaan semakin panjang. Namun ada yang memilih memutar dari alur jalan di tengah perkebunan sawit. Akan tetapi setelah pengunjuk rasa mengetahui hal ini, kemudian mereka kembali menutup jalan tersebut hingga sempat menimbulkan tindakan reaktif dari para warga pengguna jalan. Guna menghindari pertikaian yang dikhawatirkan akan terjadi Kapolsek Bosar Maligas AKP Bustami SH didampingi Kasat Intel Polres Simalungun bersama ratusan personel polisi meminta agar jalan yang ditutup dibuka kembali. Stelah mendengar arahan Kapolsek, akhirnya penanggung jawab aksi Ruslan Purba SH kemuidan membubarkan seluruh warga pengunjuk rasa diikuti pembukaan jalan yang selama 8 jam sempat ditutup. Namun kepada media Ruslan mengatakan akan kembali menggelar aksi serupa pada Senin (19/9) mendatang. (bim/leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar